Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Tiongkok mendorong terjadinya kelangkaan obat-obatan, seperti parasetamol. Pengaruh kelangkaan obat di Tiongkok ini tidak hanya dirasakan oleh warga negara tersebut, tapi juga di sejumlah negara seperti Australia hingga Hong Kong.
Komunitas Tionghoa yang tinggal di negara-negara tersebut mengirimkan obat pilek dan flu yang dijual bebas kepada keluarga mereka di kampung halamannya. Sebab, di China, Casino Online paracetamol sudah susah ditemui dan harganya menjulang.
Bagaimana di Indonesia?
Kabiro Humas Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengabarkan situasi terkini di Indonesia. Sejauh ini stok paracetamol masih aman.
“Parasetamol yang generik kita kosong. Yang ada cuma yang Panadol,” ujar Dea, salah satu pegawai apotek yang didatangi.
Hal serupa dikatakan oleh Rahmat, apoteker di apotek lain yang didatangi.
Menurut Dea, permintaan pembeli untuk paracetamol memang banyak. Hal ini dikaitkan dengan pembelian antibiotik yang harus disertai dengan resep dokter.
“Iya banyak yang cari mbak, kadang Panadol itu aja sehari kosong, isi lagi. Kadang kalau memang kosong sama sekali nggak ada,” jelasnya.
“Karena kan antibiotik sekarang harus pakai resep tidak bisa ditebus tidak pakai resep,” lanjutnya.
Penggunaan antibiotik secara sembarangan tanpa resep dokter, terutama dalam jangka panjang, memang dapat berakibat fatal.
“Antibiotik, banyak. Cuma harus pakai resep. Kalau pasien tidak bawa resep, nanti tidak akan diberikan antibiotiknya. Kalau untuk parasetamol, tergantung keluhannya. Kalau untuk pusing nyeri demam, dikasihnya ini [parasetamol],” ujar Rahmat.
Saat ditanya mengenai ada atau tidaknya hubungan lonjakan kasus Covid-19 di Tiongkok dengan kebutuhan parasetamol di apotek, Rahmat tidak setuju.
“Nggak ada. Nggak ada permintaan serupa kalau di kita,” jawabnya.
Persediaan parasetamol di Indonesia rata-rata masih diproduksi oleh perusahaan farmasi dalam negeri. Beberapa merek parasetamol yang sering dicari oleh pembeli antara lain Sanmol, Biogesic, dan Panadol.
Obat flu paling ampuh sangat bermacam-macam dan mudah didapatkan di apotek, mulai yang menggunakan resep dokter sampai yang tidak.
Melansir StatPearls, flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Bagi kebanyakan orang, flu akan sembuh sendirinya. Namun flu dan komplikasinya juga dapat menjadi penyakit kritis mematikan.
Beruntung, kebanyakan penderita akan sembuh dari kondisi ini setelah sakit selama satu atau dua minggu.
Namun, beberapa orang dengan kondisi tertentu flu mungkin menyebabkan infeksi paru-paru.
Karena itu, Moms membutuhkan obat flu paling ampuh yang bisa dibeli di apotek.
Contoh obat flu paling ampuh dari golongan generik antara lain adalah paracetamol, ibuprofen, cetirizin, loratadine, guaifenesin, dan CTM.
Obat antivirus juga bisa digunakan untuk meredakan flu, namun biasanya obat ini hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.
Khasiat obat flu generik sama saja dengan obat flu bermerek.
Bedanya, pada obat generik, bahan yang digunakan benar-benar hanya bahan aktifnya.
Rekomendasi obat flu paling ampuh yang pertama adalah Panadol Cold dan Flu yang sering disebut Panadol Hijau.
Panadol hijau adalah obat untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk kering.
Panadol Hijau merupakan obat yang aman di lambung dan tidak menyebabkan kantuk.
Obat flu ini mengandung paracetamol yang berfungsi untuk menurunkan demam dan analgesik sebagai pereda nyeri yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin yaitu zat yang memicu nyeri dan demam.
Prostaglandin bekerja di hipotalamus untuk melepaskan panas agar suhu tubuh Anda tetap normal.
Komposisi dalam Panadol Cold dan Flu terdapat paracetamol 500 mg, pseudoephedrine HCl 30 mg, dextromethorphan HBr 15 mg.